Minggu, 26 Oktober 2008

Merasa Gammang Menjalani Hidup

Sudah beberapa hari ini saya merasa gammang menjalani hidup. Seakan tidak mampu mengkreasi waktu yang ku lewati dalam setiap harinya. Betapa tidak, yang ada dalam agenda kegiatan saya hanyalah mengikuti program prifat bahasa inggris bersama mas dodik yang dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu yaitu setiap hari senin dan kamis malam yang bertempat di D’Green Coofee. Selebihnya saya tidak tahu mau mengisi hari-hari ku dengan aktifitas apa?
Menurut teman-teman di pondok Persada Tamalanrea, belakangan ini saya menjadi agak pendiam dan sering merenung sendiri. Menurut mereka, saya tampak seperti orang kebingungan dan kadang bertingkah aneh jika sementara kumpul bersama teman-teman. Sampai-sampai ada seorang teman, namanya dodik berkata sama saya, kok orang sarjana bukannya senang, malah justru kelihatan tambah susah dan banyak masalah! Lanjut ia berkata kalau seperti itu kondisi orang yang sudah sarjana, saya tidak mau cepat-cepat sarjana. Saya tidak mau menjadi orang bingung dan perenung, candanya kepada saya.
Jangankan teman-teman di pondokan, saya saja mulai bingung dengan timgkah laku yang saya lakukan akhir-akhir ini! Hehehehehe..
Sempat terbersik dalam benak saya untuk melamar pekerjaan di beberapa tempat yang sekarang sedang membuka lowongan kerja, misalnya PT Survei Meter yang akan mengadakan survey di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan dan membutuhkan sekitar 50 surveyor. Survey tersebut kemungkinan akan dilakukan pada pertengahan bulan November sampai akhir desember. Saya tertarik dengan kerjaan tersebut, apalagi ada senior yang mengajak untuk memasukan lamaran dan akan merekomendasikan nama saya ke pihak survey meter agar berkas saya diloloskan biar bisa ikut survey tersebut. Kebetulan senior saya itu punya teman di survey meter. Saya pun tidak jadi memasukan lamaran karena takut kalau kegiatan tersebut molor sampai akhir desember. Sedangkan, saya sudah bertekad untuk pergi ke Jakarta bulan desember nanti untuk melakukan test program magister sosiologi di Universitas Indonesia.
Hampir juga saya memasukan lamaran kerja di perusahaan dialer motor di makassar. Namun kekhawatiran tiba-tiba muncul, kalau nanti saya tiba-tiba larut dan merasa nyaman dengan kerjaan tersebut. Disamping itu, sudah pasti saya tidak akan focus dalam belajar bahasa inggris.
Kadang saya merasa iri dengan teman-teman angkatan 2002 sosiologi yang kini sudah bekerja dan bisa menghasilkan duit sendiri. Saya malu pada diri sendiri, karena sampai sekarang masih mengandalkan subsidi dari kakak di Bau-Bau untuk bertahan hidup di makassar. Inggin rasanya bisa punya duit dari hasil kerjaan saya sendiri. Disinilah letak kebingungan ku saat ini. Sebab saya sudah berencana untuk lanjut study dan tidak ingin ada agenda atau rencana lain yang mengganggu planning tersebut.
Waktu saya kini hanya tersisa sekitar sebulan lebih dimakassar, sebelum ke Jakarta untuk test program magister sosiologi. Dengan waktu tersebut rasanya sangat susah untuk mencari pekerjaan yang bisa menghasilkan duit. Sebab dibeberapa perusahaan atau tempat kerja, biasanya sebelum seorang karyawan bekerja, terlebih dahulu akan detraining agar paham dengan kerjaan yang akan dia lakukan.
Belakangan ini saya sering menghayal bisa bekerja disuatu tempat yang agak santai tapi serius dan tentunya tidak mengganggu belajar bahasa inggris yang sementara saya jalani saat ini. Punya gaji walaupun sedikit, dengan masa kerja hanya sebulan. Tapi dimana ya kira-kira saya bisa dapat pekerjaan tersebut? Hehehehehe..

Tidak ada komentar: