Kamis, 08 Oktober 2009

Ridwan dan Munas VIII Golkar

Tadi malam saya menonton dan mengikuti perkembangan Munas Golkar lewat TV. Saya kira juga ada banyak orang yang menonton dan mengikuti perkembangan Munas tersebut, terutama para pengamat politik. Rela begadang menanti hasil akhir dari pertarungan Abu rizal bakri Vs Surya paloh. pertarungan tersebut tidak hanya melibatkan indvidual mereka berdua, namun jauh dari itu, ini adalah pertarungan antara kubu yang memilih untuk berafiliasi dengan pemerintahan Sby-Budiono yang dimotori Ical dkk ataukah memilih independen di luar pemerintahan yang digawangi oleh Paloh Cs.

Di kubu Ical ada Agung Laksono, Akbar Tanjung dkk. Sementara di kubu Paloh kabarnya didukung JK dan kelompok muda idealis di partai itu. Saya tidak bermaksud memberikan ulasan lebih jauh tentang kekuatan politik kedua kubuh dan pertarungan yang terjadi di dalam Munas Golkar karena saya bukan pengamat apalagi pakar politik. Lebih mikro, sekedar berceritra saja tentang posisi dan dukungan politik DPD 1 Golkar beserta DPD 2 Kabupaten/kota di Sultra.

Saat mendengar Mc (panitia Munas) berkata "selanjutnya siap-siap Sulawesi Tenggara", saya langsung mendekatkan diri dengan layar TV. Terlihat Ridwan Bae(ketua DPD 1 Golkar Sultra) dengan percaya diri berjalan menuju bilik suara dan memasukan kertas suara ke kotak yang tersedia, kemudian disusul oleh Safei Kahar(Ketua DPD 2 Golkar Buton), kemudian Ruslimin Mahdi(Ketua DPD 2 Golkar Bau-Bau) dan kemudian menyusul ketua DPD 2 lainnya. Kemana dukungan dan suara DPD 1 Sultra beserta DPD 2nya ? Bagi orang-orang yang sering mengikuti jejak politik Ridwan Bae, pastilah mereka akan bilang kalau dukungan dan suara DPD 1 dan DPD 2 Golkar di Sultra akan memilih calon yang peluangnya paling besar untuk menang.

Jika DPD 1 beserta seluruh DPD 2 Golkar Sulsel telah komitmen memberikan dukungannya kepada Surya Paloh, berbeda halnya dengan DPD 1 Sultra beserta DPD 2nya. Jika pada pemilu presiden kemarin Sulsel, Sulbar dan Sultra menjadi daerah kemenagan JK, bukan berarti seluruh DPD1 dan DPD 2 di daerah tersebut juga otomatis akan memilih Surya paloh pada Munas Golkar tadi malam, sebab peta politik Pilpres jauh berbeda dengan peta politik yang ada di Munas Golkar kemarin.

Saat perhitungan suara selesai, nampak ketua DPD 1 Golkar Sultra berpelukan dengan kawan disampingnya menampakan ekspresi kemenagan. Hal tersebut mempertegas kemana arah dukungan politik Golkar Sultra pada saat pemilihan subuh tadi. Jika melihat sedikit kebelakang, tentang proses terpilihnya Ridwan sebagai ketua DPD 1 Golkar Sultra yang menggantikan Ali Mazi lewat Musdalub yang diselenggarakan di Makassar tahun lalu, tidak terlepas dari restu dan dukungan politik ketua DPP Golkar Agung Laksono. Berdasarkan kondisi tersebut, tentu saja pengaruh Agung Laksono atas dukungan politik Golkar Sultra ke salah satu calon (Abu rizal bakri) dalam Munas Golkar kali ini sangat besar. Apalagi beberapa waktu yang lalu, presiden SBY telah memberi sinyal kepada para Gubernur/Bupati/Walikota yang bermasalah dari partai Golkar untuk hati-hati dengan hukum. Pada posisi ini, saya kira tidak salah lagi kalau Ridwan sudah pasti akan menjatuhkan pilihan politiknya untuk memilih Ical. Selain sebagai balas jasa juga untuk mengamankan dirinya dari kemungkinan jeratan hukum atas kemungkinan pelanggaran yang dilakukan selama menjabat(*)

1 komentar:

sosiologi space mengatakan...

cukup cerdas dan menarik ulasan anda bung,