Senin, 03 November 2008

Fenomena Kerasukan

Dua malam lalu, saya menghadiri undangan untuk membawakan materi pada kegiatan Latihan Kader Dasar (LKD) Kemasos Fisip untuk mahasiswa baru di gedung KIPP Maros. materi saya dalam jadwal yang diberikan oleh panitia seharusnya dimulai pada pukul 21:30 Wita, saya pun meluncur ke lokasi kegiatan sekitar pukul 20:40 dan sampai di lokasi kurang 15 menit pukul 21:30.

Ketika tiba di lokasi, panitia LKD dan instruktur yang akan mendampingi saya membawakan materi bukannya siap-siap untuk memulai materi, mereka malah sibuk mengurusi peserta Lkd yang kerasukan. saya pun kaget menyaksikan beberapa orang peserta dan panitia yang tergeletak di lantai sambil teriak-teriak. ada yang histeris karena kesakitan diobati oleh p’ustaz, ada juga yang teriak-teriak sambil bicara tak karuan karena tak sadarkan diri.

Dari cerita yang dituturkan oleh panitia, mulanya yang kerasukan hanya 1 orang, namun karena yang kerasukan tersebut teriak-teriak saat kerasukan sehingga mengganggu psikologi peserta lainnya dan akhirnya beberapa orang peserta Lkd lainnya tiba-tiba jatuh pingsan dan tak lama kemudian juga ikut kerasukan. hanya dalam waktu 10 menit, sudah ada lebih 10 orang yang tergeletak karena kerasukan.

kegiatan Lkd pun terhenti untuk sementara, karena panitia jadi disibukan oleh peserta yang kerasukan. tidak hanya peserta, 2 orang panitia pun juga ikut kerasukan. karena tidak kondusif untuk melanjutkan kegiatan Lkd, maka materi saya di tunda besok pagi. terpaksa saya menginap di tempat Lkd. untung ada kamar panitia yang bisa ditempati untuk tidur.

Fenomena kerasukan sepertinya menjadi masalah tahunan yang sering muncul pada kegiatan Lkd. seingat saya, tiga tahun berturut-turut setiap kegiatan Lkd Kemasos selalu saja ada peserta yang mengalami kerasukan. Namun yang kerasukan paling hanya 2 atau 3 orang saja. tapi kali ini yang kerasukan begitu banyak, hampir 20 orang termasuk panitia. sebuah pertunjukan yang jarang terjadi pada kegiatan LKD Kemasos.

Sains modern masih belum bisa menjelaskan dengan baik kenapa seseorang bisa mengalami kerasukan? Saya pernah diskusi dengan P’Edi, seorang dosen Fisika yang mengajar di Unhalu, dia menjelaskan kepada saya bahwa fenomena kerasukan atau kemasukan roh sebenarnya bisa dijelaskan dengan sains modern. Menurutnya, ilmu sihir ataupun roh yang masuk dalam diri seseorang adalah energi yang dimiliki oleh seseorang yang ditransfer atau dialirkan ke tubuh orang lain melalui gelombang sehingga orang yang dirasuki jadi tak sadarkan diri karena kekeuatan energi yang masuk kedalam dirinya.

Akhir-akhir ini banyak ilmuwan yang mengembangkan kajian fisika ke kajian metafisika, dan menurut P’Edi hal tersebut sudah melanggar etika sains modern khususnya ilmu fisika. saya juga kurang mengerrti dengan penjelasan yang diberikan olehnya, yang saya tahu ketika seseorang mengalami kerasukan, maka ia kadang tak sadarkan diri dan kadang juga tak mampu mengingat kejadian yang dialami selama kerasukan. prilaku orang yang karasukan pun terkadang aneh dan jauh dari kebiasaan yang dia lakukan ketika dalam keadaan sadar.

Tidak ada komentar: